Minggu, 18 Desember 2011

الحمد لله الذي أرسل رسوله رحمة للعالمين أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له وأشهد أن سيدنا محمدا عبده ورسوله النبي الكريم. اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد وعلى آله وأصحابه أجمعين. أما بعد فيا أيها الحاضرون اتقوا الله فقد فار المتقون. قال الله سبحانه وتعالى في كتابه الكريم : "أعوذ بالله من الشيطان الرجيم بسم الله الرحمن الرحيم (ومن يتق الله يجعل له مخرجا ويرزقه من حيث لا يحتسب، ومن يتق الله يجعل له من أمره يسرا) صدق الله العظيم"

 Hadirin. . . . . .! Sinten kemawon ingkang ingin terlepas dari kesulitan,mendapatkan rezeki tanpa itungan dan dimudahkan dalam urusannya,mangga kita senantiasa bertaqwa dumateng Gusti Alloh,karena memang begitulah janji Alloh terhadap orang2 yang bertaqwa. Hadirin . . . . . ! Pada saat2 tertentu , kita didalam gesang punika ,kadang2 menjumpai kesulitan ingkang saget menyesakkan didada,ngantos hampir2 diri ini menjadi stress,keranten mboten saget mengetahui jalan keluar atau way outnya. Kondisi situasi ingkang kados mekaten punika,begitu terasa sangat mencekam, sampai2 diri ini hampir saja berputus asa. Ananging pada detik2 terakhir, tanpa diduga sebelumnya, muncullah sebuah tragedi bagaikan dewa furtuna, ingkang menolong dumateng kita, saget keluar dari dilema ingkang mencekamkan itu. Hal punika adalah, merupakan pertolongan Ilahi, ingkang biasaipun dipun anugrahkan dumateng kawulanipun ingkang bertaqwa, ingkang senantiasa mendekatkan diri dan bertaqorrup kepada penguasa Tunggal Allah Swt, ingkang menjalankan perintah2 ipun, dan menjauhi larangan2 ipun. Hadirin ....! Ma’unah jalan keluar ingkang kados mekaten punika, bukan anamung mengenai masalah2 kesulitan pribadi, ananging ugi menyangkut masalah2 kesulitan perjuangan, ingkang wonten hubunganipun klayan kepentingan2 agami, ummat, bangsa dan negara secara keseluruhan. Hadirin ....! Dalam kontek masalah punika, wonten sebuah hadist ingkang dipun riwayataken deneng Imam Bukhori dan Muslim,dilukiskannya dengan suatu contoh ingkang mengesankan, tentang kebenaran jaminan dan janji Allah itu, kagem priyantun2 sholeh dan bertaqwa. Syahdan diceritakan, konon wonten tiga pemuda, ingkang sedang melakukan perjalanan. Takkala piyambake telah tiba berada dilereng suatu gunung, matahari sudah mulai terbenam. Kelresan rekala wedal semanten hujan turun dengan begitu sangat derasnya. Halilintar bergerlegar sambung menyambung, angin taufanpun mengamuk menumbangkan pepohonan ingkang dipun terjangnya. Untunglah mereka bertiga melihat gua ingkang berada dikaki gunung itu, kemudian masuklah mereka untuk berlindung, dengan perasaan lega dan gembira. Tidak seberapa lama kemudian, tiba2longseorlah lereng gunung itu, dan ada sebuah batu besar yang jatuh dari atas gunung itu, ingkang persis berhenti menutupi pintu gua tersebut. Mereka bertiga mencoba bersama sama menggeser batu itu, ananging batu kasebat tidak bergerak walau sedikitpun. Perasaan lega dan gembira, ingkang kala waune meliputi jiwa mereka, pada saat itu juga, bertukar menjadi cemas dan kecut. Dalam pikiranipun telah tergambar, bahwa piyambake bade mati kelaparan, didalam gua itu, dan bangkai mereka akan membusuk didalamnya. Pada situai kritis dan yang sangat mencemaskan itu, mereka tetap yakin bahwa satu2nya ingkang saget menolong piyambake dari kesulitan, tiada lain ialah kasih sayang dan ma’unah dari Allah Swt. Sebagai pemuda ingkang beriman, silih berganti piyambake memohon dan meminta kepada Allah Tuhannya, agar di beri jalan keluarnya. Masing2 dari mereka, mengenang dan ingat ingat perbuatan taqwa dan amal soleh ingkang pernah mereka lakukan, dengan harapan mugia Gusti maha penolong, kersa turun tangan memberikan pertolongannya agar piyambake segera saget terlepas dari kesulitan. Secara bergantian mereka berdoa. Pemuda ingkang mendapatkan gilirian pertama, berdo’a dan dalam redaksi dialaognya, piyambake menyebut nyebut amal solehnya sbb : Ya Allah ya Robbi ingkang maha kuasa, kawula kagungan ibu bapak ingkang sampun lanjut usia, saben dinten kawula keluar rumah kangge mencari nafkah, ibu bapak ingkang tinggal dirumah. Ibu bapaku-selalu menunggu kedatanganku, sambil duduk2 dibangku muka pintu, adate kula datang bawa makanan, dumateng panjenengane makanan itu kawula hidangkan. Pada suatu hari kawula pados kayu dihutan, kayu kula jual kangge beli makanan, sugguh saya sangat menyesal tibanya dirumah kemalaman, kudapati ibu bapak sudah tidur lelap sambil perut keroncongan. Tak sampai hati kawula membangunkannya, kutunggu panjenengane bangun sendiri dari tidurnya, walau terasa berat dan lelah diri ini melakukannya. Menjelang subuh panjenengane baru bangun dari tidurnya, aku hidangkan makanan yang kubelikannya, dengan lahabnya kami makan bersama-sama. اللهم إن كنت فعلت ذلك ابتغاء وجهك ففرج عنا ما نحن فيه من هذه الصخرة. Ya Allah, menawi perbuatan kawula (birrul waleden) mbagusi dateng tiyang sepuh kaleh, ingkang kula kerjaaken semata mata keranten ingin mendapatkan ridho panjenengan punika sae, maka tolonglah kami agar bisa keluar dari kesulitan ini. Setelah selesai memohon, mereka bertiga mencoba mengangkat kembali batu ingkang menutupi pintu gua itu. Seketika itu batu kasebat saget bergeser sekedik ananging dereng memungkinkan mereka bertiga, bisa keluar dari Gua yang pintunya tertutup dari batu besar tsb. Berikutnya, pemuda ingkang nomer kaleh, ingkang mendapatkan giliran untuk berdoa. Pemada kasebat, menyebut nyebut suatu perbuatan, ingkang mboten jadi dilakukannya, keranten kangge menghindarkan diri dari kutukan Illahi. Berdoa dan bermunajatlah sang pemuda, dengan khusyuk penuh tawadduk, memohon dengan sepenuh hati, sambil mengucapkan perkataan sbb: “Ya Allah ya Tuhan kami, saya jatuh hati terhadap seorang putri, dia adalah anak paman saya sendiri, parasnya sangat cantik sekali, dan sungguh saya mencintahinya setengah mati. Dia berkata kepada saya, berjanji mau dikencaninya, dengan harus membayar uang 120 dinar sebagai imbalannya. Pada suatu hari, saya mendatanginya, sambil membawa uang sesuai dengan permintaanya, dan uang itu langsung saya berikan kepadanya. Pada saat itu, entah setan mana yang menggoda saya, bagitu uang diterimanya, saya tidak bisa mengendalikan diri, dan langsung saja saya merangkulnya. Ketika saya rangkul, dia berkata mengingatkan saya : “takutlah kepada Allah, kalau anda ingin berkencan dengan saya, tempuhlah jalan ingkang telah diberikan olehNya, kemudian baru melakukan hal itu. Sungguh kawula sangat malu sekali mendapatkan teguran darinya. Dengan tersipu sipu menaggung malu, dia saya tinggalkannya, dan uang yang telah saya berikan itu, saya biarkan dan saya tidak minta dikembalikannya. Dengan adanya peringatan itu, kami berdua menjadi selamat, karena dapat menjaga kesucian. اللهم إن كنت فعلت ذلك ابتغاء وجهك ففرج عنا ما نحن فيه من هذه الصخرة. Ya Allah Menawi prilaku kawula, memelihara kesucian, menghindarkan diri dari berkencan, telah kulakukan keranten semata mata ajrih kaleh panjenengan punika sae bagi panjenengan, maka tolanglah kami, agar secepatnya kami bisa keluar dari sini. Selesai berdoa, mereka bertiga mencoba mengangkat kembali batu ingkang menutupi pintu gua itu. Rupa2nya batu yang diangkat itu mau bergeser tapi hanya sedikit, sehingga mereka bertiga masih saja belum bisa keluar. Selajengipun pemuda ketiga, ingkang mendapatkan giliran untuk tampil berdo’a. Berdoalah pemuda kasebat dengan penuh khidmatnya. Wahai Tuhanku yang maha Penyayang! Saya punya banyak karyawan dalam perusahaan ingkang kula pimpin. Sedaya karyawan2 itu, kula berikan upah yang layak, dan upah kala wau kami berikan sebelum keringat mereka telah menjadi kering. Wonten salah setuggale dari sekian banyak karyawan2 kula kala wau, kendel – tampa mengambil upah yang semestinipun menjadi haknya. Upah ingkang mboten dipundut kala wau, kula ambil, kula kembangkan, kula belikan ternak, kula pelihara sehingga beranak pinak menjadi banyak. Selang beberapa tahun kemudian, karyawan tsb, tiba tiba datang, ujug ujug meminta haknya, yakni upah ingkang dereng diambilnya. Saya tunjukkan kepadanya, sejumlah hewan ternak ingkang sampun beranak pinak, dia tidak mengerti, dianggap saya memperolok oloknya. Berkatalah ia : jangan diperolok-olokkan saya yang lemah ini. Sak sampunipun kula beri penjelasan secukupnya, bahwa modal permulaan pemeliharaan hewan ternak itu, adalah hasil keringat yang tidak diambilnya tempo dulu itu, barulah dia faham. Selanjutnya saya katakan padanya, bahwa semua binatang ternak itu adalah hak miliknya, untuk itu, ambillah semuanya, kemudian dia mau menerimnaya dengan penuh kegembiraan. اللهم إن كنت فعلت ذلك ابتغاء وجهك ففرج عنا ما نحن فيه من هذه الصخرة. Ya Allah ya maha Rohman, apa-bila perbuatanku yang sedimikian itu, telah aku lakukan karena semata mata ingin mendapatkan ridhomu, itu baik menurut penilainmu, maka berikanlah jalan keluar, agar kami bertiga bisa terhindar dari musibah yang menimpa ini. Setelah itu, mereka bertiga – mencoba lagi mengangkat dan menggeser batu itu, kemudian batu kasebat saget bergeser lebih banyak lagi, sehingga ketiga- tiganipun saget keluar dari dalam gua yang gelap itu. Bergembira dan bersujud syukurlah mereka, karena telah mendapatkan maunah pertolongan dzat yang maha kuasa, sehingga bisa terhindar dari malapetaka. Hadirin .......! Begitulah janji Allah terhapat orang2 yang bertaqwa dan Allah akan memberikan maunah pertolongannya apabilah mereka sedang mendapatkan kesulitan. Hadirin .......! Demikian khutbah ingkang saget kula ketengahkan, dengan harapan mugia wonten gina lan manfaat ipun, Amin...............................! بارك الله لي ولكم في القرآن العظيم ونفعني وإياكم بما فيه من الآيات والذكر الحكيم وتقبل مني ومنكم تلاوته أنه هو السميع العليم وقل رب اغفر وارحم وأنت ارحم الراحمين Sidoarjo 24 Juni 2011-09-05 Penyusun H. Hasan Shoheh