Sabtu, 10 Maret 2012

Endang Rahayu Setyaningsih Ia menempati posisi sebagai Menteri Kesehatan menggantikan Siti Fadilah Supari yang merupakan atasannya di Departemen Kesehatan. Endang merupakan staf Litbang Menteri Kesehatan terdahulu dan juga orang yang paling dekat dengan Namru-2 (Naval Medical Research Unit 2). Keberadaan Namru-2 sempat menjadi kontroversi. Namru-2 pertama kali berada di Indonesia pada tahun 1970 untuk meneliti virus-virus penyakit menular bagi kepentingan Angkatan Laut AS dan Departemen Pertahanan AS. Kontrak Namru-2, unit riset virus milik Angkatan Laut AS, dengan RI sudah habis sejak Januari 2000. Endang sendiri sejak awal karirnya sudah menekuni bidang kesehatan. Pada 1979, Endang lulus dengan predikat dokter dari FK UI. 20 tahun berselang, atau tepatnya pada 1992, ia menyabet gelar Master of Public Health. Tak puas dengan apa yang diraihnya, lima tahun kemudian atau pada 1997, Endang menyabet gelar doktor di bidang sama di Harvard School of Public Health, Boston. Karir pendidikan Endang yang cemerlang membawanya pada posisi Direktur di Center for Biomedical and Pharmaceutical Research & Programme Development National Institute of Health Research & Development-MOH. Posisi itu ia tempati pada Februari 2007.

Jumat, 09 Maret 2012

Prof. Dr. Ir. Mohammad Nuh Mantan Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, periode 2003-2006, dipercaya menjadi Menteri Komunikasi dan Informatika pada KIB jilid I menggantikan Sofyan Djalil pada perombakan kabinet tahun 2007. Pria kelahiran Surabaya, 17 Juni 1959 ini meraih gelar S1 pada Jurusan Elektro Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya dan mengawali karirnya sebagai dosen Teknik Elektro ITS pada tahun 1984. Ia kemudian mendapat beasiswa menempuh magister di Universite Science et Technique du Languedoc (USTL) Montpellier, Perancis. Ia juga menyelesaikan studi S3 di universitas tersebut. M. Nuh yang dikenal sering memberikan ceramah agama ini menempati posisi Menteri Pendidikan Nasional.

Kamis, 08 Maret 2012


Marsekal TNI (Pur) Djoko Suyanto Pria kelahiran Madiun, Jawa Timur, 2 Desember 1950 ini menjabat Panglima TNI dari 13 Februari 2006 sampai 28 Desember 2007. Pada Pilpres 2009, ia dipercaya sebagai Wakil Ketua Tim Kampanye SBY-Boediono. Sebelum menjabat Panglima TNI, Djoko Suyanto adalah Kepala Staf TNI Angkatan Udara (TNI-AU). Ia merupakan Panglima TNI pertama yang berasal dari kesatuan TNI-AU sepanjang sejarah Indonesia. Dalam Kabinet Indonesia Bersatu II pimpinan SBY-Boediono, Djoko Suyanto menempati posisi Menko Polhukam.

Rabu, 07 Maret 2012


Nama: Prof. Dr. Boediono
Tempat/Tanggal Lahir: Blitar, Jawa Timur/25 Februari 1943Anggota Keluarga:
- Nama Istri: Herawati Boediono
- Nama Anak: Ratriana Ekarini dan Dios KurniawanRiwayat Pendidikan:
- Sarjana Ekonomi di University Of Westren, Australia (1967)
- Master di bidang ekonomi dari Monash University, Australia (1972)
- Doctor of Phhilosophy (Dr) dari Wharton School, University of Pennsylvania, AS (1979)
- Profesor dari Universitas Gadjah Mada (2006)
Riwayat pekerjaan:
- Dosen (1973-hingga sekarang)
- 1988-1993 menjabat Deputi Ketua Bidang Fiskal dan Moneter Bappenas
- 1993-1998 Menjabat sebagi Direktur (saat ini setara Deputi Gubernur) Bank Indonesia
- 1998-1999 menjabat Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional (Bappenas)
- 2001-2004 Menjabat Sebagai Menteri Keuangan
- 2008-2013 Menjadi Gubernur Bank Indonesia.

Selasa, 06 Maret 2012


Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono adalah Presiden RI ke enam dan Presiden pertama yang dipilih langsung oleh Rakyat Indonesia. Bersama Drs. M. Jusuf Kalla sebagai wakil presidennya, beliau terpilih dalam pemilihan presiden di 2004 dengan mengusung agenda “Indonesia yang lebih Adil, Damai, Sejahtera dan Demokratis”, mengungguli Presiden Megawati Soekarnoputri dengan 60% suara pemilih. Pada 20 Oktober 2004 Majelis Permusyawaratan Rakyat melantik beliau menjadi Presiden.
Presiden SBY, seperti banyak rakyat memanggilnya, lahir pada 9 September 1949 di Pacitan, Jawa Timur. Seorang ilmuwan teruji, beliau meraih gelar Master in Management dari Webster University, Amerika Serikat tahun 1991. Lanjutan studinya berlangsung di Institut Pertanian Bogor, dan di 2004 meraih Doktor Ekonomi Pertanian.. Pada 2005, beliau memperoleh anugerah dua Doctor Honoris Causa, masing-masing dari almamaternya Webster University untuk ilmu hukum, dan dari Thammasat University di Thailand ilmu politik.
Susilo Bambang Yudhoyono meraih lulusan terbaik AKABRI Darat tahun 1973, dan terus mengabdi sebagai perwira TNI sepanjang 27 tahun. Beliau meraih pangkat Jenderal TNI pada tahun 2000. Sepanjang masa itu, beliau mengikuti serangkaian pendidikan dan pelatihan di Indonesia dan luar negeri, antara lain Seskoad dimana pernah pula menjadi dosen, serta Command and General Staff College di Amerika Serikat. Dalam tugas militernya, beliau menjadi komandan pasukan dan teritorial, perwira staf, pelatih dan dosen, baik di daerah operasi maupun markas besar. Penugasan itu diantaranya, Komandan Brigade Infanteri Lintas Udara 17 Kostrad, Panglima Kodam II Sriwijaya dan Kepala Staf Teritorial TNI.
Selain di dalam negeri, beliau juga bertugas pada misi-misi luar negeri, seperti ketika menjadi Commander of United Nations Military Observers dan Komandan Kontingen Indonesia di Bosnia Herzegovina pada 1995-1996.Setelah mengabdi sebagai perwira TNI selama 27 tahun, beliau mengalami percepatan masa pensiun maju 5 tahun ketika menjabat Menteri di tahun 2000. Atas pengabdiannya, beliau menerima 24 tanda kehormatan dan bintang jasa, diantaranya Satya Lencana PBB UNPKF, Bintang Dharma dan Bintang Maha Putra Adipurna. Atas jasa-jasanya yang melebihi panggilan tugas, beliau menerima bintang jasa tertinggi di Indonesia, Bintang Republik Indonesia Adipurna.
Sebelum dipilih rakyat dalam pemilihan presiden langsung, Presiden Yudhoyono melaksanakan banyak tugas-tugas pemerintahan, termasuk sebagai Menteri Pertambangan dan Energi serta Menteri Koordinator Politik, Sosial dan Keamanan pada Kabinet Persatuan Nasional di jaman Presiden Abdurrahman Wahid. Beliau juga bertugas sebagai Menteri Koordinator Politik dan Keamanan dalam Kabinet Gotong-Royong di masa Presiden Megawati Soekarnoputri. Pada saat bertugas sebagai Menteri Koordinator inilah beliau dikenal luas di dunia internasional karena memimpin upaya-upaya Indonesia memerangi terorisme.
Presiden Yudhoyono juga dikenal aktif dalam berbagai organisasi masyarakat sipil. Beliau pernah menjabat sebagai Co-Chairman of the Governing Board of the Partnership for the Governance Reform, suatu upaya bersama Indonesia dan organisasi-organisasi internasional untuk meningkatkan tata kepemerintahan di Indonesia. Beliau adalah juga Ketua Dewan Pembina di Brighten Institute, sebuah lembaga kajian tentang teori dan praktik kebijakan pembangunan nasional.
Presiden Yudhoyono adalah seorang penggemar baca dengan koleksi belasan ribu buku, dan telah menulis sejumlah buku dan artikel seperti: Transforming Indonesia: Selected International Speeches (2005), Peace deal with Aceh is just a beginning(2005), The Making of a Hero(2005), Revitalization of the Indonesian Economy: Business, Politics and Good Governance(2002), dan Coping with the Crisis – Securing the Reform(1999). Ada pula Taman Kehidupan, sebuah antologi yang ditulisnya pada 2004. Presiden Yudhoyono adalah penutur fasih bahasa Inggris.
Presiden Yudhoyono adalah seorang Muslim yang taat. Beliau menikah dengan Ibu Ani Herrawati dan mereka dikaruniai dengan dua anak lelaki. Pertama adalah Letnan Satu Agus Harimurti Yudhoyono, lulusan terbaik Akademi Militer tahun 2000 yang sekarang bertugas di satuan elit Batalyon Lintas Udara 305 Kostrad. Putra kedua, Edhie Baskoro Yudhoyono, mendapat gelar bidang Ekonomi dari Curtin University, Australia.

Senin, 05 Maret 2012

figure of speech in Indonesian

Style Language (figure of speech) is the way the author uses language as a tool to realize the fruit of thought and feeling / what is latent in his soul. Basically the style of language (figure of speech) is divided into two groups, namely:

a. Stylistics of social / community
 That is a style that is in use by the public sastrswan on
 zamanya / generation. For example, the authors of the language style library hall.
b. Stylistic individual / individuals
 That is a style that is contained on one author / poet
 (Subjective)

At this time the style of language is a way of a common language, in use not only by artists but also by the clouds. (Mostly) common =)

This type of style language
Broadly speaking, to differentiate the four types, are as follows.
A. Stylistic comparison 3. Stylistic endorsement
2. Stylistic allusion 4. Style of conflict

Stylistic perbandigan
A. Style personified 5. Style associations 9. Style of parallel 13. Style trupen
2. Metaphorical style 6. Senekdokhe style 10. Simbalik style 14. Style prirase
3. 7-style hyperbole. Metamonia style 11. Alegari style 15. Style euphemism
4. Style hyperbole 8. Antonomasia12.Gaya style alusio 16. Style apotofa

A. Style, personifikasii (pengisaran individual style)
Suppose lifeless objects in such person / inanimate objects that can move, for example: - menyiur leaves waving in the wind blow
  - Like a motorcycle's time in pesiun

2. STYLE metaphorical language (direct comparison)
A benada in comparison with other objects that have properties similar to these objects <semula>
For example: - goddess of the night coming out of peraduanya
  - Now it is like scum

3. LANGUAGE STYLE BALL hyper (excessive comparisons)
By using words that connote a sense of greater or pengertianya from its original meaning
For example: - the price of gasoline soared to the sky
  - Tiger on say grandfather, grandmother or grandfather

4. STYLE litotes (humble)
Using words that are opposite in meaning to that intended, but the purpose is only to humble himself.
For example: - What would you expect from me
    - The science of wealth was no less
    - Sorry, sodium absorption ratio can provide anything

5. STYLE euphemism (smoothing)
Replace a word with other words that take more subtle or polite, also are intended to avoid taboo
For example: - sorry, I'll be back soon
  - Tiger's grandmother or grandfather's grandfather says

6. FORCE ASSOCIATION (Response)
Which provide a comparison to something already mentioned objects, which cause an association <response> to the original object, so the picture is more clear.
For example: - his face pale, like a month late
     - His spirit hard as steel

7. STYLE SEYEKDOKHE
This style is differentiated into two types, are as follows:
a. Pars pro toto senekdokhe style <in part to all> the mention of
 an object, but the fact that the whole purpose,
 for example: - my father bought 20 eggs
      - Per head are required to pay Rp. 500.00
b. Senekdokhe pro-style totem prarte <all for some>
 By calling the whole, but which are intended only partially.
 For example: - Our school won the 1
   - RI women will commemorate Kartini Day

8. STYLE METOMONIA (substitute name)
 Dimasudkan change their objects only by name / brand alone,
 For example: - they go with toyota
   - Father's brother in order to buy breadfruit
   - Apparently five male black child
   <Replacement cat fur hita>

9. ANTONOMAYA (mentioning things that are not bright)
 Who uses a different name instead of mentioning the name of a person with
 nature, state features, such as: - the big belly fat (the fat)
 - The holy book of Islam should not be added or changed


10. Allegory STYLE <denoted>
By considering a parable to that in the short-painting a painting. For example: - the interest has grown in the garden and fragrant fruit beetles then fly buzzing around as about to offer himself <flower girl, the young beetles>




11. STYLE parallel
Contained in all statements, finely knotted in the essay on the secret of life, philosophy of life as a lesson that should be in the sample.
For example: - Ramayana and Mahabharata

12. SYMBOLIC STYLE (symbolism)
Describing something with other objects as symbols / symbolism
For example: - jasmine symbolizes purity =
 - Loan sharks = symbolizes metaphor for the bleeder
With this life we ​​often find nyang merciless usurer suck the blood of the people that are not red.




13. STYLE ALUSIO
Figurative style by using the phrase, proverb / rhyme sampiran know that it is in general,
for example: - you do not always eat the heart of the mother
 - Ah, he's a loud sound empty kegs


* STYLE PRIFRASE <style parsing>
That pass something by using a word that contains a series of words meaning the same word in the dressing

* STYLE APOSTROFA
Penyapa style is not to the human
For example: - O woods and leaves
- Why did you have fun


Language style innuendo
A. 2 style irony. 3 stylish cynicism. Style of sarcasm

A. STYLE IRONY <SINDIRAN HALUS>
Mengatajkan satirical way with the inverse of the real situation in order to satirize people / just joking.
For example: - you are almost too late (too late though)
  - A nice painting (presented to a student who will drawing be wall)

2. STYLE CYNICISM
Satirical way that is greater than the irony. The converse usually no longer be said, but to say that a rougher again inverse
For example: - I am disgusted look at your behavior!
 - Fragrant abumu true!



3. STYLE sarcasm
The greatest satirical style when compared with irony and cynicism because menunjukakn spark of an annoyance. Hatred / anger <usually with harsh words or less polite>
For example: - your brain emang pinhead!
   - Pshaw, like a bear's face, memuakan!
   - Bastard! Dogs, bastards!



Stylistic confirmation

A. redundance style 7. Koreksio style 12. Enumeration styles
2. repetesio style 8. Asindesan style 13. Elliptical style
3. Petalellisme style 9. Polisdetan style 14. Style preterito
4. Tautdogi style 10. Interpusi style 15. Style inversion
5. Style climax 11. Eksklomasi style 16. Rhetorical style
6. 17 anti-climax style. Oratorical style




A. STYLE redundance
By using a word that did not need words, because nature is sometimes stated in the previous (in assert)
For example: - he was fighting down
  - I witnessed the accident with my own eyes


2. STYLE REPITISIO (looping style in plain language / free)
Style confirmation by repeating a single word / phrases in a regular narrative / in prose. Often used in speeches, conversations.
For example: - as long as breath was blowing, as long as blood is still flowing, as long as the heart is still beating, during which I also have to work and try to
 - Who's no wonder, who would not ask, do not worry about who will
  pebuatan it?

3. STYLE parallelism (repetition in poetry style)
With a pattern repeat a single word / phrases in the style of the poem into 2 types, are as follows.
a. Parallelism (from the beginning of a sentence)
For example:
From which the floating rice
From the field down to the times
From which the affection
From the eyes down to the heart
b. EPIPORA parallelism (at end of sentence)
For example:
If you want, it will come
If you're mum, she would come
If you ask, he will come
4. STYLE climax (rising)
By stating a few things in a row that more and more increasing, for example: a. Colonization means suffering, exploitation, and oppression
  b. Not only 100.000/100, even thousands who suffer from hunger.

Minggu, 04 Maret 2012

Abstrack :
Interest is one amongst the phychologicai aspects ought to recene attetion from the coach or sport trainer,in sport activities,interest is vital as a result of. will have an effect on what proportion attetion one amongst the activities or actions that he did well in sports and in different areas.

This study aims to determing factors intrinsic and extrinsic faktors that have an effect on the interests of childrenplaying soccer petrogres. This analysis is quantitave descripting analysis that aims to offer apicture of the article to be observed subject who applied during this reseach.
Is petrogres foot ball faculty students starting the age cabetown 10-12 years. Amounting to a hundred twenty five folks,because the themes numberring quite a hundred. The researchers took four-hundredth of the quantity of subject to be studied is a hundred twenty five x forty p.c = fifty . A sample of this study amounted . To thus folks . the strategy lised during this study is that the absevation meted by lising the spead of item duertionnaire with thirty duestions consiting of fourteen things of duestions to. Factors arising from out aspect.

From this study indicate that tho pencentange of foot ball following the. Chid's interest in petrogres infiuenced by factors arrsing from whitin the. " terribly agree" the maximum amount of forty nine,86 p.c " agree" the maximum amount as thirty one,43 p.c " wavers " the maximum amount as ten,71 p.c " not agree" the maximum amount as half dozen,57 % ,and who answered" strongly. Disagree" the maximum amount as one,43 % , whive the percetagg of foot ball following the child's interes in petrogres infiuenced by factors arising from out aspect is " terribly agree" the maximum amount as forty two,13 p.c " agree" the maximum amount as twenty six,25 %.
" wavers" the maximum amount as fourteen,37 p.c " not agree" the maximum amount as twelve,5 and try to who. Answerd" strongly disagree" the maximum amount as four,75%

Sabtu, 03 Maret 2012

KEWAJIBAN MENUNTUT ILMU

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillahirrobbil’alamin, Allahuma sholi ‘ala sayyidina Muhammad wa ‘ala ali sayyidina Muhammad, amma ba’du.
Terlebih dahulu marilah kita bersyukur kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat dan karunia-Nya pada saat ini kita dapat memperingati hari Maulid Nabi Muhammad SAW dalam suasana cerah, sehat wal afiat tak kurang sesuatu apapun.
Semoga salam dan rahmat senantiasa terlimpah kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membimbing umat manusia dari zaman kegelapan ke zaman terang benderang yaitu dengan tegaknya agama islam.
Hadirin-hadirat kaum muslimin yang berbahagia.
Orang-orang yang beriman dan berilmu serta mengamalkan ilmunya itu akan ditinggikan derajatnya oleh Allah Swt. Sesuai dengan firman-Nya:
Yang Artinya:
Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. (Q.S. Al- Mujadalah: 11).
Hadirin-hadirat yang berbahagia
setiap orang mukmin mempunyai tiga macam kewajiban, yaitu; menuntut ilmu, mengamalkannya, dan mengajarkannya kepada orang lain.
Kewajiban menuntut ilmu pengetahuan serta mendalami ilmu-ilmu agama Islam yang juga merupakan salah satu alat dan berjihad. Jika perperangan itu bertujuan mengalahkan musuh-musuh Islam serta mengamankan jalan dakwah Islamiyah, maka menuntut ilmu dan mendalami ilmu-ilmu agama bertujuan untuk mencerdaskan umat dan mengembangkan agama Islam agar dapat disebarluaskan dan dipahami oleh segala lapisan masyarakat.
Kewajiban menuntut ilmu pengetahuan yang ditekankan di sini adalah dalam bidang ilmu agama. Akan tetapi, agama adalah sistem hidup yang mencakup seluruh aspek kehidupan manusia. Setiap ilmu pengetahuan yang berguna dan dapat mencerdaskanserta menyejahterakan kehidupan umat serta idak bertentangan dengan norma-norma agama, wajib dipelajari. Umat Islam diperintahkan Allah Swt untuk memakmurkan bumi ini dan menciptakan pola kehidupan yang baik. Dan ilmu pengetahuan adalah sarana untuk mencapai tujuaan tersebut. Setiap sarana yang diperlukan untuk melaksanakan kewajiban adalah wajib pula menyediakannya.
Islam mewajibkan umatnya menuntut ilmu, karena ilmu itu kehidupan bagi Islam dan tiang Iman. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad Saw yang Artinya:
Ilmu itu kehidupan Islam dan tiang Iman, barang siapa mengajarkan ilmu, maka Allah Swt menyempurnaka pahalanya, dan barang siapa belajar kemudian mengamalkannya, maka Allah Swt mengajarkan kepadanya apa yang belum diketahuinya.
Orang yang berusaha menuntut ilmu, dimudahkan oleh Allah Swt dalam menuju surga. Sabda Nabi Muhammad Saw:
“Barang siapa yang menempuh jalan dalam rangka mencari ilmu, maka Allah Swt memudahkannya jalan ke surga.” (H.R. Muslim).
 Hadirin-hadirat yang dirahmati oleh Allah Swt.
 Demikianlah yang dapat kami sampaikan dalam acara yang penuh barokah ini, besar harapan kami mudah-mudahan ada guna dan manfaat khususnya bagi kami pribadi dan hadirin pada umumnya. Akhir kata dari kami, bila ada kekurangan pantaslah kami sebagai manusia biasa, dan bila ada lebihnya semata-mata itu datangnya dari Allah Swt.
Wallahul Muwafiq ilaa aqwamit thariq, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarokatuh.

Understanding the Earth Better

A) Why was the Earth created?

The Holy Qur'an in Surat TA-HA (20:53) says: "He who appointed the earth to be a cradle for you."

Allamah Tabataba'i in his Al-Mizan says: Thus Allah stationed man in the earth to live an earthly life, so that he may earn a provision for his heavenly and exalted life, in the manner that a baby is stationed in the cradle, and is brought up for a more sacred and developed life..." (Vol. 14, pg. 171)

From this we come to realize that the earth was created as a preparing ground & means for human perfection and the purity of the heart. Sadly, however, many a people, instead of maintaining it for a good Hereafter, tend to destroy it for selfish gains.

B) Do the human beings employ the earth for the purpose it was created?

The Holy Qur'an in Surat AL-ROOM (30:41) clearly talks of a people who instead of practically thanking Allah (swt) by utilizing the earth for its sacred purpose cause mischief therein and subsequently face its evil consequences: "Corruption has appeared in the land and sea, for that men's own hands have earned, that He may let them taste some of that which they have done, that haply so they may return."

And in Surat AL-ARAF (7:10), Almighty Allah says: "Indeed We made you live in the earth and made therein for you the means of livelihood; little is it that you thank."

In this verse, "little is it that you thank" should not merely taken as "verbal thanks," for the reality of "shukr" is to use the gift for the purpose it was created.

C) What is our duty towards the Earth today?

From the above discussion the answer is evident: Because the earth was created for achieving human perfection, we should make a firm resolve to utilize it solely for that. This however should not mean that we stop scientific advancements, for such ventures are also a means to help the creation of the earth. But making a resolve in utilizing the earth as a means for achieving human perfection requires us to have a good understanding of how to go about utilizing the earth and its resources properly. Revelation is the best source for guiding us here.

We should first try to study the elements that are responsible for mischief both in the physical as well as the spiritual world. So long as we have not searched for the root problem, our resolve to change, however firm it may be, would be futile. And as we make a firm resolve we should humbly pray to Allah (swt) to enable us maintain our resolve so that we have done our duty and removed ourselves from the group that is responsible for the earth crisis.

THE ROOT CAUSE:

Different seminars and discussions on the issue of the earth crisis have been, are being, and will be held in different parts of the world. Days like "the Earth day" is also celebrated to make the people realize the dangers facing the earth. The earth lovers mention several problems. The brevity of this speech however does not allow me to enumerate all. Some of the problems they cite are:

1. The depletion of the ozone layer [which acts like a sunscreen shielding the earth from harmful ultra violet radiation]. This is due to the usage of goods that contain CFC gases. Some dangers of ozone depletion are: skin cancers, eye disorders, global warming, etc.

2. The contamination of water. This is due to throwing industrial wastes in the water bodies. The Capitalistic and egoistic attitudes of the producers & manufacturers have no concern about the health risks of those using the waters. It is evident that using contaminated water has great health risks and dangers.

3. The contamination of air through Industrial wastes and other factors. Those who would like to know the details of the environmental problems may look at encyclopedias and the Internet.

But, we ask a fundamental question to ourselves: What is the ROOT CAUSE of the senseless attitude towards environmental pollution? If we answer that, we would then be able to respect the earth and lessen and perhaps even eradicate the ecological crisis that transpires in this oppressed earth.

The fundamental reason for such a crisis is an incorrect world-view or a narrow outlook towards this world. So long as the human being has not understood the meaning of this life, the purpose of his creation, the link between the Creator and the creation, he would never be merciful to himself, let alone the earth. The earth is merely a means for the aim of creation, which is the nearness and proximity of Allah (swt). It is due to ignorance of this fact or the lack of obedience on the part of us that causes the chaos in this transient earth. In fact why should the activists that struggle for bettering the physical environment forget the spiritual environment? The spiritual pollution is more grave than the physical one. Rather, the spiritual pollution is the cause of the physical pollution. In conclusion, two reasons may therefore contribute to the chaos that exists in the earth:

1. A wrong outlook towards the reality: disbelief in God, Revelation, the Hereafters, or having a concocted belief that is against the innate nature of the human being. These kinds of trends are followed by wrong judgments, which come about as a result of ignorance of the correct method of getting to the truth. And when one has a wrong outlook, and does not know the meaning of life, he would do whatever his ego wants. He would tend to forget the serenity of others.

2. Disobedience on the part of the believer: If a believer who has convictions about his true faith remains steadfast in following what Allah (swt) commands, the earth would be a place of serenity. Contrarily if he allows his desires to rule over his intellect, and is lax in his belief, he would cause great dangers not only for man, but the entire creation that lives on this earth.

Jumat, 02 Maret 2012

Assalamu’alaikum warohmatullohi wabarokatuh
Alhamdulillahirrobbil’alamin, Allahuma sholi ‘ala sayyidina Muhammad wa ‘ala ali sayyidina Muhammad, amma ba’du.
Hadirin dan hadirat kaum muslimin yang berbahagia.
Pertama-tama perkenankan saya mengajak hadirin sekalian, marilah kita bersyukur kepada Allah Swt. atas rahmat, nikmat dan taufiq serta hidayah-Nya sehingga kita semua bisa berkumpul disini ditempat yang penuh barokah ini, dalam acara muhadhoroh akbar. Dan dalam kesempatan hari ini saya akan mengangkat judul tentang Birrul Walidain. Mudah-mudahan pertemuan kita pada siang hari ini dicatat oleh Allah Swt. sebagai amal ibadah yang ikhlas disisi-Nya. Amin… . Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkankan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad Saw. karena lantaran beliaulah sehingga kita mendapat petunjuk melalui ajaran-ajaran islam, dan dengan demikian kita bisa membedakan mana perkara yang haq dan mana perkara yang batil.
    Hadirin dan hadirat sekalian.
Ibu dan bapak adalah manusia yang paling dekat dengan kita. Sejak kita masih berada di alam rahim, ibu bapaklah yang pertama memikirkan tentang kita. Kemudian kita lahir di dunia, ibu bapa juga yang pertama menaruh perhatian dengan segala kasih sayang. Kita sakit, ibu bapaklah yang berupaya mengobati. Kita sedih, ibu bapaklah yang berupaya menghibur. Dan yang tak kalah pentingnya, ibu bapaklah yang membekali kita ilmu pengetahuan, mendidik kita sehinga kita mampu hidup dan menyesuaikan dengan lingkungan, bahkan kita bisa sukses dalam kehidupan.
    Islam mengajarkan agar seseorang berbakti, serta mentaati ibu bapak selama ibu bapak tidak menyuruh untuk menyekutukan Allah, maka kewajiban berikutnya adalah berbakti kepada ibu bapak.
Demikian istimewa Allah menyuruh orang menghormati dan memuliakan ayah bundanya dan mensyukuri jasa mereka, sehingga di dalam surat luqman ayat 14 dijelaskan:
Yang Artinya:
"Dan kami perintahkan kepada manusia berbuat baik kepada dua orang tua ibu bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang semakin bertambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang ibu bapakmu". (QS. Luqman : 14).
    hadirin sekalian yang berbahagia.
Marilah kita berbuat baik, berkhidmat dan menghormati kedua ibu bapak kita. Jangan mengecewakan hati mereka, jangan mendurhaka kepada keduanya. Karena kalau sudah mendurhaka, nyatalah kita menjadi seorang yang rendah budi, rusak akhlak, tidak membalas guna. Sehingga berkata "uffin"saja, yang berarti "cis" atau "akh" lagi terlarang dan haram. Apalagi perbuatan-perbuatan lain yang mengecewakan hati keduanya. Adakah patut, dari kecil kita dibesarkan dibelai dan diasuh, nyamuk seekorpun beliau halau, asalkan mata kita dapat tertidur. Di siang hari ayah kita berusaha bermandi keringat untuk  mencarikan makan kita, apakah patut ayah ibu kita durhakahi?.
Hadirin sekalian yang dirahmati oleh Allah Swt.
Berbuat baik kepada kedua orang tua tidak terbatas pada masa keduanya masih hidup. Sesudah keduanya meninggal pun kewajiban kepada keduanya masih tetap harus dilakukan.
Saudara-saudaraku yg dirahmati Allah, demikian yg dapat saya sampaikan. Mohon maaf apabila terdapat kata – kata yang salah, mohon dimaklumi karena manusia tidak luput dari kesalahan, dan apabila dalam kata – kata saya terdapat kata – kata yang benar dan bermanfaat itu adalah kata – kata yang berasal dari Allah SWT. sekali lagi “kupat lepet bumbune santen, menawi kula lepat nyuwun agunge pangampunten.”
Billahit-taufiq wal hidayah, wassalamu’alaikum wr. Wb.

Kamis, 01 Maret 2012

IKHLAS DALAM BERTINDAK


Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillahirrobbil’alamin, Allahuma sholi ‘ala sayyidina Muhammad wa ‘ala ali sayyidina Muhammad, amma ba’du.
Hadirin sekalian yang kami hormati.
Terlebih dahulu marilah kita semua mengucapkan syukur kita kepada Allah Swt. Atas rahmat dan hidayah-Nya yang dilimpahkan kepada kita, sehingga kita saat ini bisa hadir dalam acara yang penuh barokah ini.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad Saw, karena hanya dengan petunjuk beliau Islam bisa menyebar sampai pelosok dunia, sehinga kita mampu membedakan yang hak dan yang bathil. Semoga kita tergolong umat beliau Nabi besar Muhammad Saw yang setia kepadanya, agar kesuksesan dan kebaikan dunia akhirat benar-benar terwujud bagi kita semua. Amin… .
Hadirin-hadirat yang berbahagia.
Dalam kesempatan hari ini, saya akan menguraikan tentang "Ikhlas". Ketahuilah bahwa sesungguhnya ikhlas mempunyai hakikat, pokok dan kesempurnaan. Maka, ini merupakan tiga rukun. Pokoknya adalah niat, karena disitulah keikhlasan berada. Hakikatnya adalah meniadakan unsur yang mencampuri dari niat, dan kesempurnaannya adalah kejujuran.
    Keikhlasan berkaitan dengan menyucikan perbuatan dan amalan dari cacat-cacat riya (pamrih), demi menjadikan perbuatan dan amal kita semata-mata karena Allah Swt, sesuai dengan firman-Nya:
Yang Artinya:
Siapapun yang menginginkan pertemuan dengan Tuhannya, hendaklah ia melakukan amalan-amalan shaleh dan tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu dalam ibadah kepada-Nya. (QS. Al-Kahfi: 110).

    Manusia tak dapat memiliki pengetahuan luas, sebelum ia menganggap manusia lain sebagai media dalam berhubungan dengan Allah Swt, dan menganggap dirinya sebagai manusia yang paling hina.
Hadirin-hadirat yang kami hormati.
Keikhlasan merupakan bintang petunjuk yang cemerlang, yang menunjukkan jalan-jalan ketaatan sesungguhnya, dan ibadah yang tulus kepada Allah Swt. Setan telah menggunakan seluruh perangkapnya, untuk menjerat manusia melalui beraneka ragam harapan-harapan besar yang menipu, seperti kesenangan memiliki reputasi dan kekayaan, meraih kemuliaan, dan mencari keinginan-keinginan material.
Kadang-kadang, inspirasi-inspirasi setani dapat menyusup dalam bentuk bisikan yang lembut dan menipu. Karenanya, seseorang mungkin merasa melakukan amalan-amalan baik dengan ikhlas, namun, jika ia mengujinya secara seksama, ia akan menemukan bahwa perbuatan-perbutannya itu bercampur dengan riya. Inilah sesungguhnya salah satu kesalahan yang mana tak ada orang yang dapat menghindarinya, kecuali hamba-hamba Allah yang suci.
Hadirin sekalian yang berbahagia.
Dikisahkan bahwa seseorang berkata, selama tiga puluh tahun, saya terbiasa melaksanakan shalat-shalat berjama'ah di masjid pada shaf pertama. Suatu hari, saya terlambat disebabkan suatu hal dan saya terpaksa melaksanakan shalat pada shaf kedua. Segera saya berhenti shalat, sebab saya merasa malu. Yang terjadi kemudian adalah saya menyadari bahwa shalat-shalat saya terdahulu (selama tiga puluh tahun) merupakan sumber kesenanganku saja.
Hadirin-hadirat yang dirahmati oleh Allah Swt.
Demikianlah yang dapat kami sampaikan dalam acara yang penuh barokah ini, besar harapan kami mudah-mudahan ada guna dan manfaat khususnya bagi kami pribadi dan hadirin pada umumnya. Akhir kata dari kami, bila ada kekurangan pantaslah kami sebagai manusia biasa, dan bila ada lebihnya semata-mata itu datangnya dari Allah Swt.
Wallahul Muwafiq ilaa aqwamit thariq, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarokatuh.