Kamis, 15 Desember 2011
الحمد لله الذي أرسل رسوله رحمة للعالمين
أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له وأشهد أن سيدنا محمدا عبده ورسوله النبي الكريم.
اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد وعلى آله وأصحابه أجمعين.
أما بعد فيا أيها الحاضرون اتقوا الله فقد فار المتقون.
قال الله سبحانه وتعالى في كتابه الكريم : "أعوذ بالله من الشيطان الرجيم بسم الله الرحمن الرحيم (ومن يتق الله يجعل له مخرجا ويرزقه من حيث لا يحتسب، ومن يتق الله يجعل له من أمره يسرا) صدق الله العظيم"
Hadirin……!
Mboten wonten bosen-bosene khotib ngajak bertakwa, monggo kita sareng-sareng bertakwa dumateng gusti Allah, agar gesang punika penuh ridlo saha wilujeng fiddunya hatta yaumil akhiro.
Hadirin……….!
Tuhan Allah, Dlm menciptakan segala sesuatu, wonting ing alam dunyo punika, selalu DG berpasang-pasangan. Hal punika kados dene adanya siang dan malam, atas dan bawah, depan dan belakang, kaya dan miskin, baik dan buruk, Dll SBG.nya.
Sedaya kala wawu sengaja diciptakan oleh Allah, YG berfungsi sebagai fasilitas pelengkap bagi manusia, kangge meraih perdikat manusia sempuran a ingkang dipun sebat dengan istilah “insane kamil”.
Hadirin………..!
Kangge meraih peredikat punika, manusia kedah tetap konsisten, selalu berpijak kepada garis-garis YG telah ditentukan oleh Allah, sebagai orang YG baik, kedah tetap konsisten dalam kebaikannya itu. Lantas apa YG dinamakan kebaikan itu!. DLM hal kebaikan itu tuhan Allah menjelaskan wonten ing Al-Qur’an dengan menggunakan istilah “Al-Birru”.
Hal punika sesuai kelayan dawuh ipun:
ليس البرّ ان تولوا وجوهكم قبل المشرق والمغرب
Ingkang artosipun:
“Bukanlah menghadapkan wajahmu kearah timur dan barat itu suatu kebajikan (Al-Qur’an S. Al-Baqoroh ayat 177).”
Ayat punika turun berkaitan DG sikap penduduk muslim diMadina, ingkang merasa sebagai orang yang baik dan memandang orang lain (non muslim) sebagai orang-orang YG tidak baik (Sesat).
Menurut Allah sikap ingkang kados mekaten punika, tidaklah baik sehingga harus diingatkan.
Disisi YG lain, sahabat Umar R.A. juga prnah menjelaskan “tidaklah dapat mengukur keimanan dan keislaman seseorang itu, karena dia telah melaksanakan solat, tidak juga karna dia mau berpuasa, tidak juga telah membayar zakat hartanya, dan tidak juga karna dia telah menunaikan ibadah Haji, akan tetapi keimanan dan keislaman seseorang itu, disamping mau melakukan itu semuanya mereka harus terlihat pula pada perilaku kehidupannya sehari-hari.”
Dalam dasar syari kesebat, menjadi penegas bahwa sungguh merupakan sikap yang keliru, jika seseorang telah melaksanakan solat, puasa, zakat, bahkan telah berHAji., sudah dikatakan sebgai orang yang baik.
Bukankah banyak kita jumpai periantun ingkan sampun melaksanakan solat, puasa, zakat dan seterusnya, ananging prilaku saben dintene, masih suka berbohong mengucapkan kata-kata YG kotor, manggosip, benci kepada seseorang tanpa alasan, mau mengambil sesuatu yang bukan haknya, bahkan terlibat kasus korupsi DLL.nya.
Dados periantun yang baik punika, tidak namung hanya menjalankan ibadah ritual (Mahdoh) tetapi dia juga harus memiliki kebiasaan perilaku yang baik dalam kehidupannya sehari-hari.
Tegasnya dia baik dihadapan Allah, dan baik pula menurut pandangan masyarakat sebagai sesama manusia,
Karnanya, orang yang sempurna itu adalah orang yang memiliki kesolehan ritual dan sosial. Dalam hal ini ada lima(5) kereteria, ingkang saget dipun ginaaken kangge mengukur kebiakan seseorang kesebat.
Pertama (1), dilihat dari segi keimanannya.
Prinatong ingkang beriman adalah piambaipun sangat sadar bahwa dalam kehidupan punika ada Dzat ingkang selalu mengawasi seluruh gerak-gerik prilaku dirinipun kapan saja dan dimana saja.
Dengan begitu piambake ngraos sama sekali tidak memiliki kesempatan untuk melakukan kejahatan.
Nomer kale (2), dilihat dari segi keperdulian sosial.
Prianton ingkang biak dalam pandangan Allah mboten cekap namung bermodalkan kelayan keimanan saja. Ananging piambake juga harus memiliki keperdulian sesama manusia, kados dene perduli dengan keluarganya sendiri, ingkang dados tanggung jawab ipun, anak-anak yatim, orang-orang miskin, kaum duafa’ dan orang-orang yang kehilangan haknya.
Prianton ingkang baik tidak akan membiarkan orang-orang kasebat kecuali diperhatikan dan dibantunya, serta disayangi dan dihormatinya.
Prianton ingkan baik, tidak mau menumpuk-numpuk kekayaannya punopo maleh menawi ngantos direncangi merampas haknya orang lain.
Bahkan piambake sadar sesadar-sadarnya, bileh kekayaan ingkang dipun milikinya masih terdapat harta orang lain ingkang harus dikeluarkannya arubi zakat.
Ingkang nomer tigo (3) dipun lihat dari segi ibadah.
Prianton ingkang biak, kedah melakukan ibadah dengan baik dan benar, tidak hanya asal-asalan, sambil lalu dan semau-maunya sendiri.
Apabila ibadah ipun benar-benar didasari dengan ketaatan dan dilaksanakannya sesuai dengan ketentuan syariat serta dijalankannya secara ikhlas maka dengan sendirinya piambakipun telah membangun hubungan yang baik dengan Allah S.W.T. atau (hablum mina Allah).
Ingkang nomer sekawan (4) dipun lihat dari segi penepatan janji.
Prianton ingkang baik tentu lan pasti akan selalu menepati janji nipun.
Menepati janji punika, adalah merupakan satu sikap ingkang sangat penting sekali, mengapa demikian keranten menepati janji punika saget menyelamatkan diri dari kebiasaan orang-orang munafik.
Janji punika adalah merupakan amanat ingkang tidak boleh tidak kedah harus dipenuhi.
Menawi janji punika mboten dipenuhi, akan berimplikasi terhadap kerugiana orang lain.
Prianton ingkan mboten menepati janji, berarti samike mawon kelayan tiang ingkang melakukan kejahatan kepada orang lain.
Sering kali orang mengumbar janji, terutami kangge merayu orang-orang lain, jika menginginkan orang lain kasebat, agar kerso menuriti apa yang dia inginkan.
Namun jika keinginannya sampun terpenuhi, sementara janjinya tidak ditepati, berarti dia telah melakukan penipuan.
Mboten wonten kebaikan ingkang saget diharapkan dari tukang tipu dan tiang ingkang ingkar janji.
Karenanya, menghindarinya dengan bersikap menepati janji , merupakan syarat mutlak ingkang harus dimiliki seseorang ingkang berkinginan menjadi orang yang baik.
Ingkang nomer gansal (5), dilihat dari segi kesabaran.
Prianton ingkng baik kedah memiliki sifat sabar. Sebagai orang yang beriman rajin melaksanakan solat, berpuasa, berzakat dan berhaji, dan menepati janji, namong apabila piambake mboten kagungan sifat sabar, maka piambakipun belum termasuk orang yang baik menurut pandangan Allah SWT.
Hadiri…!
Bersabar adalah sangan penting meurut Allah, hingga ngantos gusti Allah mensejajarkannya dengan solat sebagai media untuk mencari pertolangan.
Hal punika sesuai kelayan pengedikanipun ingkang berbunnyi:
يايها الذين امنوا استعينو بالصبر والصلاة انالله مع الصابرين
(Al-Qur’an S.Al-Baqoroh Ayat 153)
Ingkang artosipun:
“wahai orang-orang yang beriman mintalah pertolongan kepada Tuhanmu, dengan bersabar dan melakukan solat sesungguhnya Tuhan Allah itu bersama orang-orang yang sabar.”
Hadirin…………………..!
Kiranya perlu kita maklumi bersama bahwasannya sabar itu ada tiga (3) macam:
Ingkang nomer setunggal (1):صبر علي المصيبه (sabar dalam menerima musibah atau cobaan)dalam hal ini, sinten tiang ingkang kersa bersabar didalam menerima musbiah tiang kala wawu akan ditingkatkan derajatnyasebanyak tiga ratus (300) derajat.
Ingkang nomer kale(2):صبر علي الطاعة (sabar didalam menjalankan ketaatan).
Dalam hal punika sinten tiang ingkang kersa bersabar dalam menjalankan ketaatan terhadap aturan-atusan yang telah ditetapkan oleh Allah, piambake bade ditingkatkan derajatipun sebanyak enam ratus (600) derajat.
Ingkang nomer tigo(3):صبر علي المصية (sabar untuk tidak melakukan kemaksiatan).
Untuk hal punika sinten tiang ingkang kersa bersabar untuk tidak berbuat maksiat, piambake akan ditingkatkan derajatipun Sembilan ratus (900) derajat.
Hadirin………..!
Hal punika saget dipun mangartosi, bahwasannya: dengan bersabar seseorang bade saget terhindar dari perbuatan semena-mena, penuh nafsu dan jahat.
Prianton ingkang dihina misalipun, menawi piambake mboten bersabar maka ingkang terjadi paling tidak saling hina-menghina, bahkan boleh jadi diteruskannya dengan perkelahian dan permusuhan.
Dalam sekala yang lebih besar perkelahian dan permusuhan kesebat bisa berkembang dalam bentuk perang antar kampung, antar desa, anatar suku DST.nya, DSB.nya. padahal kejadian punika sama sekali tidak ada kebaikan jika semua itu ngantos sampai terjadi.
Hadirin…….!
Dalam kontek permasalahan punika, wonten sebuah kisah ingkang dipun alami sendiri oleh baginda rasul rikolo wedal tekseh sugengipun.
Kisah punika datengipun sakeng Abdullah Bin Mas’ud R.A.
Ketika itu baginda rasul sedang melkukan solat dimuka ka’bah.
Sedangkan Abu Jahal dengan kawan-kawannya, ketepatan duduk-duduk disekitar ka’bah itu, dimana dihari kemarinnya mereka telah menyembelih beberapa kambing untuk dimakannya bersama-sama berkatalah Abu Jahal kepada teman-temannya: “Hai teman-teman, siapa ya yang mau membawah kotoran-kotoran kambing yang telah kita sembelih kemarin, untuk diletakkan dipunggung Muhammad jika dia sedang bersujud.”
Kemudian bangkitlah seseorang mengambil kotoran yang selanjutnya kotoran kambing itu ditumpahkan diatas antara kedua bahu baginda Rasul ketika beliau sedang bersujud.
Melihat kejadian itu maka Abu Jahal dengan teman-temannya tertawalah dengan terbahak-bahak secara kebersamaan penuh kegembiraan . Abdullah Bin Mas’ud berkata “Andai kata pada waktu itu aku berani dan mempunyai kekuatan niscaya akan aku singkirkan kotoran itu dari punggung Nabi, sedangkan pada waktu itu Nabi tetap bersujud tidak mengangkat kepalanya.”
Sehingga ada orang yang memberitahu kepada Fatima R.A., maka datanglah Fatimah putri Nabi yang masih remaja itu, lalu membuang apa yang ada dipunggung Nabi sambil memaki-maki orang kafir yang telah mengerjai ayahnya.
Kemudian, sak sampunipun panjenengane Gusti Rasul sampun selesai dari solatnya panjenengane mboten melampiaskan kemarahannya kepada Abu Jahal dan teman-temannya akan tetapi Panjenengane Berdo’a dengan suara yang keras sekali sebanyak tiga(3) kali.
اللهم عليك ياابو جهل وعقبه وعتبة وشيبة والوليد بن المغيرة وأمية بن حاف
Ingkang artosipun:
“Ya Allah, binasakanlah Abu Jahal, uqbah, Udbah, Syaibah, Walid Bin Mughira dan Umaya Bin Khalf.”
Mendengar do’a Nabi itu seketika itu juga mereka Abu Jahal CS. Diam dan tidak tertawa-tawa lagi karena ketakutan.
Selajengipun Abdullah Bin Mas’ud melanjutkan ceritanipun dengan perkataan SBB:
“Demi Allah, sungguh mereka-mereka itu binasah semua mati didalam perang badar,.”
Hadirin…….!
Kisah punika kami ambil dari kitab Tambihul Kgofilin, dan seandainya pada waktu itu Rasulullah tidak sabar, dan melampiasknan kemarahannya kepada mereka-mereka yang mengganggunnya, tentunya akan terjadi perkelahian tentang siapa yang menang entahlah…!, yang jelas Gusti Rasul akan dikeroyok orang banyak.
Dados amat tepatlah dawohipun Allah S.W.T. ingkang berbunyi: استعينوا بالصبر والصلاة
“Mohon pertolonganlah kalian semua dengan sabar dan solat.”, sebab ada sebagian Ulama’ yang berpendapat bahwa solat itu adalah do’a .
Hadirin…!
Demikian Khotbah ingkang saget kulo ketengahkan dengan harapan mugio wonten gina lan manfaatipun, amin…..
بارك الله لي ولكم في القرآن العظيم ونفعني وإياكم بما فيه من الآيات والذكر الحكيم وتقبل مني ومنكم تلاوته أنه هو السميع العليم وقل رب اغفر وارحم وأنت ارحم الراحمين
16-12-2011
H.Hasan Shohe
Label: khutbah jum'at